Pengalaman
Magang 1
Hari pertama
kita kumpul di depan GU dan menunggu teman yang belum datang sambil berkenalan
dengan teman baru yang akan manjadi tim yang saling melengkapi jika ada yang
kekurangan informasi. Setelah berkumpul semua, kita mulai berangkat ke sekolah
yang belum tahu letaknya, tapi salah satu teman ada yang sudah tahu letak
skolahnya. Sesampainya disekolah kita disambut dengan baik dan di tempatkan di
ruangan yang nyaman sekali, kalau tidak salah tempat tersebut biasanya
digunakan sebagai rapat guru. Dan diberi arahan bagaimana keadaan sekolah.
Hambatan yang
pertama kali muncul saat dilakukannya magang I adalah munculnya rasa bingung
baik dari pihak sekolah maupun dari mahasiswa peserta magang I. Hal ini terjadi
karena saat penerjunan untuk pertama kali tidak didampingi oleh dosen
pembimbing. Sehingga pihak sekolah bingung mengenai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama mahasiswa melakukan magang I di sekolah. Namun, berkat
kerjasama yang baik dari rekan-rekan mahasiswa maupun dari pihak sekolah
membuat hambatan tersebut tidak menjadikan suatu permasalahan yang besar. Hal
tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik kepada pihak sekolah berkaitan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama magang I di sekolah.
Mahasiswa
diperbolehkan melihat-lihat asalkan tidak menggangu pembelajaran yang sedang
berlangsung. Mencatat di kertas yang sudah disiapkan oleh kampus, seperti,
observasi lingkungan sekolah, mencatat kondisi kelas, banyaknya ruangan yang
digunakan kelas, berapa banyak ruang laboratorium, luas lapangan olahraga, dsb.
Setelah selesai semua kami bergantian makan di kantin, karena tidak disediakan
apa-apa dari sekolah. Kamipun masih bersyukur karena masih diterima di sekolah
kata teman-teman salah satu sekolah yang sangat favorit di semarang.
Hari pertama
waktu itu hari jumat, mahasiswa laki-laki bingung mau jumatan dimana karena
belum mengetahui masjid yang digunakan sholat jumat. Lega sekali karena hari
pertama di perbolehkan pulang lebih awal sekitar jam setengah 12 semua mahasiswa
mulai berjalan keruangan guru dan izin pulang dengan guru pembimbing.
Hari kedua
tepatnya di hari sabtu, seperti kemarin kami berkumpul di depan GU menggu teman
yang belum datang, sesampainya disekolah kami disambutnya tidak seperti hari
kemarin, datang ya datang aja. Semua mahasiswa dipersilahkan memasuki ruangan
yang kemarin disediakan oleh guru pembimbing, saat semua mahasiswa
mempersiapkan kertas obsevasi ada guru yang masuk ruangan yang kami pakai,
ternyata hari itu rungannya mau digunakan rapat guru dan kami dipindahkan di
depan rungan guru.
Kami melanjutkan
observasi ruangan mulai mewawancarai salah satu siswa bagaimana keadaan
disekolah, dan mewawancarai satpam bagaimana lingkungan dan keamanan sekolah.
Mencatat keunggulan: Sarana dan Prasarana lengkap serta masih menjaga
keutuhan-keutuhan bangunan yang dijadikan sebagai cagar budaya. Kelemahan: masih
ada tikus berkeliaran dilingkungan sekolah.
Diruangan yang
baru sangat pans dan gerah karena tidak ada kipas atau ac yang terpasang. Guru di SMA N 3
Semarang tergolong dalam guru yang berpenampilan sederhana, ramah terhadap
siapa saja ( murid,tamu,karyawan ),disiplin. Sarana
dan Prasarana lengkap serta masih menjaga keutuhan-keutuhan bangunan yang
dijadikan sebagai cagar budaya. Di dalam maupun di luar lingkungan sekolah,
para siswa memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesama teman, guru,
dan staf karyawan. Terbukti apabila ada salah satu siswa yang kurang mampu,
mereka dibantu oleh siswa bahkan orang tua. Mereka juga ikut membantu, walaupun
mereka bersekolah di kalangan orang-orang pintar dam mampu tetapi mereka tidak
mempunyai rasa egois, atau bahkan sombong. Mereka tetap dapat bergaul dengan
siapa saja dari kalangan manapun.
Kegiatan magang
I merupakan kegiatan mahasiswa dalam mengobservasi dan memahami sekolah sejak
dini. Dalam kegiatan ini sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi yang
berbeda dijadikan menjadi satu kelompok di sekolah yang sama. Berdasarkan hal
terebut, masing-masing mahasiswa belum saling mengenal dan menimbulkan adanya
kekurang kompakkan dimana mahasiswa hanya berkumpul dengan teman satu program
studinya.
Hal yang
dilakukan untuk menyelesaikan hambatan tersebut adalah dengan meningkatkan
intensitas pertemuan antar peserta magang. Dengan tingginya tingkat intensitas
pertemuan, membuat masing-masing mahasiswa peserta magang I lebih mengenal satu
sama lain. Sehingga hal tersebut dapat mengatasi adanya ketidak kompakan
kelompok menjadi kelompok yang kompak dalam melakukan kegiatan magang I.
Masih ada guru
yang belum terbuka saat berlangsungnya wawancara. Kegiatan magang I merupakan
kegiatan dimana mahasiswa harus mengobservasi dan mewawancarai warga sekolah
guna memahami lingkungan sekolah sejak dini berdasarkan lembar observasi yang
ada. Namun, dalam mencari informasi berkaitan dengan sekolah masih ada guru
yang tidak mampu memberikan informasi secara terbuka yang sesuai dengan lembar
observasi magang.
Untuk mengatasi
hambatan tersebut, maka dilakukan pengamatan sendiri terhadap apa yang ada
disekolah serta mewawancarai peserta didik berkaitan dengan hal-hal yang ada
dalam lembar observasi magang. Sehingga
data yang diperoleh dapat akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada disekolah
tersebut.
Di pertemuan
observasi selanjutnya kami mengamati interaksi sosial. Tentang hubungan antara guru
-guru, guru-siswa, siswa-siswa dan hubungan antara semua personil di sekolah.
Kami mewawancarai dua guru yang berbeda dan didapatkan
informasi yang menggambarkan hubungan sosial yang baik antar guru dengan guru. Untuk mempererat tali persaudaraan antar guru, para
guru mengadakan pertemuan keluarga yang dilaksanakan 1 tahun 3 kali, tempat
yang dijadikan untuk berkumpul biasanya di rumah salah satu guru atau di
restoran, yang diisi dengan acara arisan, menyanyi bersama, dan kegiatan
lainnya.
Hubungan guru
dengan siswa kondisi yang formal dan tetap menjaga norma-norma kesopanan serta memiliki sopan
santun. Sehingga interaksi antar siswa dapat tercipta secara harmonis. Walaupun
begitu terkadang terjadi salah paham, namun mereka dapat menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan cara bermusyawarah. Siswa dan guru memiliki
interaksi yang positif berkaitan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari,
dimana guru memberikan umpan-umpan agar siswa mampu tergugah untuk menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat didiskusikan dan dipelajari bersama dalam
kelas dan siswa pun menanggapi penyampaian materi yang telah disampaikan guru.
Begitu pula pada saat jam olahraga siswa sangat antusias sekali dalam
mendengarkan dan mengikuti arahan yang diberikan oleh guru olahraga.
Hubungan siswa dengan siswa
lainnya, meskipun berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas, namun mereka
masih memiliki rasa saling menghormati satu sama lain dan tidak ada suatu
kesenjangan sosial yang terlihat jelas. Hubungan antar siswa terjalin dengan
baik, kami mengambil contoh kelas X. Untuk mengisi waktu luang di dalam kelas
pada saat jam istirahat biasanya mereka melakukan beberapa kegiatan seperti
berbincang dengan sesama teman, bercanda gurau untuk lebih dekat antara satu
dengan yang lainnya. Mereka juga melakukan sharing antar teman seperti tentang
kehidupan asmara, kemudian jika ada masalah mereka meminta pendapat agar
masalah mereka dapat terselesaikan. Biasanya di dalam kelas yang terkadang
suasana sunyi jika ada teman mereka yang
sedih biasanya mereka menghibur dengan cara bernyanyi bersama-sama. Kemudian
ketika mereka ada tugas mungkin ada yang tidak dapat terselesaikan sendiri,
mereka berinisiatif untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama.
Kami menggali informasi
sedalam mungkin dengan cara wawancara, bisa juga dengan cara hanya melihat dan
memahaminya. Observasi kali ini cukup singkat tetapi butuh informasi yang
akurat, bagaimana tidak. Karena di sediakan lembar observasi 4 soal saja tetapi
mencari informasinya tidak selalu bisa lancar seperti harapan. Kadang ada guru
atau siswa yang tidak mau memeberi informasi yang akurat, tetapi kami tetap
mencarinya dengan cara yang berbeda-beda.
Observasi trakhir begitu
terasa berbeda karena guru pembimbing tidak mengetahui atau entah tidak mau
tahu informasinya karena hari itu hari trakhir disekolah. Kurikulum yang
diterapkan di sekolah dan prinsip-prinsip pengembangannya Kurikulum yang
digunakan bervariasi menuju kurikulum 2013. Untuk kelas X dan XI sudah
menggunakan kurikulum 2013 akan tetapi untuk kelas XII masih menggunakan KTSP.
Di sekolah ini menggunakan sistem SKS, dimana siswa dapat menempuh pendidikan
SMA selama 2 tahun bagi siswa yang mampu dalam segi kognitifnya.
Setelah itu kami
mahasiswa yang prodi bahasa indonesia diperbolehkan
masuk kedalam kelas, tetapi hanya mengamati keadaan kelas dan mengamati
langkah-langkah pembelajaran yang diajar oleh pak Tarisno, S.pd memberikan
lembar soal kepada siswa untuk latihan sebelum UAS dilaksanakan, Siswa
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dan pertanyaan tentang soal
yang telah diberikan, Siswa memberikan respon terhadap apa yang disampaikan
oleh guru, Guru menyimpulkan meteri pembelajaran yang telah disampaikan kepada
siswa. Siswa sangat aktif ketika salah satu
kelompok memaparkan hasil diskusi kemudian guru memberikan kesempatan kesemua
siswa, siswa dengan cepat merespon dan memberikan tanggapan terhadap hasil
paparan yang telah dilakukan siswa yang memaparkan.
mantap
BalasHapussalam - kode etik jurnalistik